Layanan Pemasangan Fire Alarm System
detector asap ialah alat yg mendeteksi asap, biasanya sebagai indikator kebakaran. Perangkat keamanan komersial mengeluarkan sinyal ke panel kontrol alarm kebakaran sebagai bagian dari sistem alarm kebakaran, sementara detector asap gedung tangga, juga dikenal sebagai alarm asap, umumnya mengeluarkan alarm visual atau visual dari detector itu sendiri atau sebagian detector jika ada sebagian detector asap saling terkait.
detector asap ditempatkan pada dalem selungkup plastik, biasanya berbentuk seperti disk berdiameter sekitar 150 milimeter (6 in.) serta tebal 25 milimeter (1 in.), Tetapi bentuk serta ukurannya bervariasi. Asap bisa dideteksi bagus secara optik (fotolistrik) atau melalui proses fisik (ionisasi); detector bisa menggunakan salah satu, atau keduanya, metode. Alarm sensitif bisa digunakan buat mendeteksi, serta dgn demikian mencegah, merokok pada area yg dilarang. detector asap pada bangunan komersial, industri, serta pegedungan yg besar biasanya ditenagai oleh sistem alarm kebakaran pusat, yg ditenagai oleh kekuatan bangunan dgn cadangan baterai. detector asap gedung tangga berkisar dari unit bertenaga baterai individu, hingga sebagian unit bertenaga listrik yg saling terkait dgn cadangan baterai; dgn unit-unit yg saling terkait ini, jika ada unit yg mendeteksi asap, semua pemicu bahkan jika listrik gedung tangga padam.
Harga Instalasi Smoke Detector
Risiko meninggal dalem kebakaran pada gedung berkurang setengah pada gedung-gedung dgn alarm asap yg bekerja. Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional AS melaporkan 0,53 kematian per 100 kebakaran pada gedung dgn alarm asap yg bekerja dibandingkan dgn 1,18 kematian tanpa (2009-2013). sebagian gedung tidak memiliki alarm asap, sebagian alarm tidak memiliki baterai yg berfungsi; terkadang alarm gagal mendeteksi api.
Alarm kebakaran listrik otomatis pertama dipatenkan pada tahun 1890 oleh Francis Robbins Upton, rekan dari Thomas Edison. George Andrew Darby mematenkan detector panas listrik Eropa pertama pada tahun 1902 pada Birmingham, Inggris. Pada akhir 1930-an fisikawan Swiss Walter Jaeger mencoba menemukan sensor buat gas beracun. Dia berharap bahwa gas yg masuk ke sensor nanti mengikat molekul udara terionisasi
serta dgn demikian mengubah arus listrik pada sirkuit dalem instrumen. Perangkatnya tidak memenuhi tujuannya: konsentrasi gas yg kecil tidak mempengaruhi konduktivitas sensor.
Jasa Instalasi Smoke Detector
Frustrasi, Jaeger menyalakan sebatang rokok serta segera terkejut melihat bahwa satu meter pada instrumen telah mencatat penurunan arus. Partikel-partikel asap dari rokoknya telah melakukan apa yg tidak bisa dilakukan oleh gas beracun. Eksperimen Jaeger ialah salah satu kemajuan yg membuka jalan bagi detector asap modern. Pada tahun 1939, fisikawan Swiss Ernst Meili merancang perangkat ruang ionisasi yg mampu mendeteksi gas yg mudah terbakar pada tambang. Dia juga menemukan tabung katoda dingin yg bisa memperkuat sinyal kecil yg dihasilkan oleh mekanisme deteksi menjadi kekuatan yg cukup buat mengaktifkan alarm.