Layanan Instalasi Fire Alarm Per Titik
Detector asap ionisasi pertama kali dijual pada Amerika Serikat pada tahun 1951; mereka hanya digunakan dalam fasilitas komersial serta industri utama dalam beberapa tahun mendatang karena ukuran serta biayanya yg besar. Pada tahun 1955 dikembangkan “Detector kebakaran” sederhana buat rumah, mendeteksi suhu tinggi. Komisi Energi Atom Amerika Serikat (USAEC) memberikan lisensi pertama buat mendistribusikan Detector asap memakai bahan radioaktif pada tahun 1963. Detector asap berbiaya rendah pertama buat penggunaan rumah tangga dikembangkan oleh Duane D. Pearsall pada tahun 1965, sebuah bagian bertenaga baterai yg dapat diganti yg dapat dipasang dgn mudah.
Kontraktor Fire Alarm Installation
“SmokeGard 700” ialah bagian baja tahan api yg kuat berwujud sarang lebah. Perusahaan mulai memproduksi secara massal bagian-bagian ini pada tahun 1975. Penelitian pada 1960-an menetapkan bahwa Detector asap merespons kebakaran jauh sangat cepat daripada Detector panas.
Detector asap stasiun tunggal pertama kali ditemukan pada tahun 1970 serta diumumkan tahun depan. Itu ialah Detector ionisasi yg ditenagai oleh baterai 9 volt tunggal. Harganya sekitar US $ 125 serta dijual dgn harga beberapa ratus ribu per tahun. Beberapa perkembangan teknologi terjadi antara tahun 1971 serta 1976, termasuk penggantian tabung katoda dingin dgn elektronik solid-state, yg sangat mengurangi biaya serta ukuran Detector, serta memungkinkan buat memantau masa pakai baterai. Klakson alarm sebelumnya, yg membutuhkan baterai khusus, diganti dgn klakson yg sangat hemat energi, memungkinkan penggunaan baterai yg tersedia secara umum. Detector ini juga dapat berfungsi dgn sejumlah kecil bahan sumber radioaktif, serta ruang penginderaan serta selubung Detector asap dirancang ulang buat operasi yg sangat efektif. Baterai isi ulang sering diganti oleh sepasang baterai AA bersama dgn shell plastik membungkus Detector. Alarm asap bertenaga baterai lithium 10 tahun diperkenalkan pada tahun 1995.
Perusahaan Fire Alarm Installation
Detector asap fotolistrik (optik) ditemukan oleh Donald Steele serta Robert Emmark dari Electro Signal Lab serta dipatenkan pada tahun 1972.
Detector asap ionisasi memakai radioisotop, biasanya americium-241, buat mengionisasi udara; perbedaan karena asap terdeteksi serta alarm dihasilkan. Detector ionisasi sangat sensitif dengan tahap nyala api daripada Detector optik, sedangkan Detector optik sangat sensitif dengan kebakaran pada tahap awal yg membara.
Detector asap memiliki dua ruang ionisasi, satu terbuka ke udara, serta ruang referensi yg tidak memungkinkan masuknya partikel. Sumber radioaktif memancarkan partikel alfa ke kedua kamar, yg mengionisasi beberapa molekul udara. Ada perbedaan potensial (voltase) antara pasangan elektroda pada dalam bilik; muatan listrik pada ion memungkinkan arus listrik mengalir.