Graha Mampang Lt.3 suite 305, Jl. Mampang Prpt. Raya No.KAV.100
RT.2/RW.1, Duren Tiga, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12760
Readers pula nanti akan memberikan suatu tanda kepada seseorang user kayak lampu LED yang warna merah berkedip bakal akses yg ditolak dan pula lampu yang warna hijau bakal akses yg dapat di setujui . Panel kontrol nantinya akan mengabaikan suatu sinyal bila pintu yg ter buka bakal mencegah alarm yg berbunyi .
Sesuatu akses bisa di pakai oleh orang yg gak berwenang . Bagai contoh nya, A memiliki hak suatu akses dengan kartu bakal masuk kesuatu ruangan , akan tapi B gak. Bila A memberikan suatu kartu tersebut kepada si B, maupun B mengambil suatu kartu secara sembunyi- sembunyi maka si B nanti akan memiliki suatu hak akses kesuatu ruangan tersebut. Bakal mencegah terjadi nya sebuah hal ini, buat itu maka dapat pula menggunakan suatu metode otentifikasi dengan adanya 2 faktor kayak PIN ,kartu , maupun biometrik kayak pengenal wajah ‘face recognition ’ dan pula sidik jari .
Jenis suatu otentikasi yg global di pakai :
Sesuatu yg cuma di ketahui oleh seseorang user saja, seperti PIN maupun password .
Item yg di miliki seorang oleh user kayak kartu maupun key fob .
Identitas biometrik dari seorang user kayak fingerprint ,wajah ,dan pula suara .
Titik kontrol sebuah akses mampu kayak suatu pintu ,pagar ,gerbang parkir ,lift , maupun penghalang fisik yg lain nya , di mana suatu akses bisa di kontrol secara elekhtronik . Metode suatu akses kontrol yg sangat paling umum yakni password. Suatu akses kontrol pintu mampu seperti panel bakal memasukkan suatu PIN ,card reader , ataupun juga pembaca suatu biometrik berupa sebuah mesin fingerprint . Seorang reader gak membuat memberikan suatu akses secara langsung , akan tetapi bisa mengirim nomor kartu kesuatu kontrol panel yg nanti akan memverifikasi suatu nomor dengan sebuah database yng udah tersimpan .
Bakal memantau suatu posisi pintu bisa di gunakan suatu kunci elekhtromagnetik . Umum nya cuma suatu entri masuk yg di kendali kan, dan pula akses bakal keluar gak dibatasi pula. Bila di perlukan suatu pembatasan akses yg keluar ,maka di perlukan suatu pembaca akses di ke 2 sisi pintu. Di dalam kasus di mana suatu akses keluar gak perlu di kontrol lagi, maka suatu akses bisa juga menggunakan push- button maupun motion detector. Di saat tombol di tekan maupun detektor mendeteksi ada nya suatu gerakan didekat suatu pintu maka suatu pintu nantinya akan membuka .
Topologi sebuah Akses Kontrol Pintu
Pemberian sebuah akses di lakukan dengan membandingkan sebuah input dengan suatu database akses yg sudah tersimpan sebelumnya. Hal ini pula bisa di laksanakan oleh host/ server, suatu panel kontrol atau pun oleh reader dari input. Suatu topologi dominan biasa nya juga menggunakan suatu koneksi serial RS – 485. Beberapa seseorang produsen suatu akses kontrol umumnya menggunakan pengambilan suatu keputusan dari sebuah akses dengan cara menempatkan suatu controller pada pintu nya. Kontroler pula diaktifkan dengan suatu IP dan pula terhubung kepada suatu host dan pula database menggunakan suatu jaringan yg standar .