Graha Mampang Lt.3 suite 305, Jl. Mampang Prpt. Raya No.KAV.100, d
RT.2/RW.1, Duren Tiga, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12760
Beragam jenis AC banyak menawarkan kelebihan dan kekurangannya, tapi pada akhirnya disesuaikan oleh kebutuhan Anda. Meski demikian, pemakaian efisien lebih menguntungkan Anda, baik dari segi energi, materi, pemanfaatan ruang dan perawatan. Didukung dengan keamanan dari AC itu sendiri, yang tidak mudah terbakar atau kemungkinan meledak sangat rendah, bahkan tidak ada.
Setiap AC mempunyai senyawa di dalamnya, yang biasa disebut dengan freon (bahan pendingin). Di tahun 2014, AC yang beredar di pasaran memakai 2 jenis Refrigerant, yakni R22 dan R410A. Khusus AC non inverter menggunakan freon R22, sedangkan AC inverter dengan R410A. Selanjutnya di tahun 2015, pabril AC mulai menerapkan 3 jenis freon, diantaranya freon R32, R410, serta R290.
Larangan penggunaan zat berbahaya tertentu sudah dihimbau oleh pemerintah, di tahun 2015. Kebijakan tersebut dikeluarkan dalam bentuk peraturan pemerintah Departemen Perindustrian dan Perdagangan (41/M-DAG/PER/5/2014), lalu ditekankan kembali pada peraturan (40/M-DAG/PER/7/2014), dan (55/M-DAG/PER/9/2014). Sejak tahun 2015 mulai berlaku implementasi HPMP (HCFC atau Hidroklorofluorokarbon Phase Out Management Han), menghapus segala bentuk produk yang mengandung HCFC22 atau freon R22, karena senyawa tersebut dapat merusak lapisan ozon dan tidak ramah lingkungan.
Biaya instalasi VRV AC memang umumnya lebih mahal daripada Split Duct AC, karena masing-masing memiliki sistem yang berbeda. Variable Refrigerant Volume mengandalkan pengaturan jadwal dan temperatur AC dengan sistem komputer. Sedangkan Split Duct AC lebih kepada kontrol suhu yang terpusat pada satu titik.
Pada Split Duct AC, terdapat pipa penyalur udara yang dikenal dengan istilah ducting. Bentuk dan bahan ducting bervariasi, yang dapat difungsikan untuk menunjang sistem ducting AC.