Harga Borongan Smoke Detector di Jakarta Per Titik

Sementara teknologi saat ini sangat efektif dalam mendeteksi kondisi asap dan api, komunitas tuna rungu dan tuli telah mengangkat kekhawatiran tentang efektivitas fungsi peringatan dalam membangunkan individu yang sedang tidur dalam kelompok berisiko tinggi tertentu seperti orang tua, mereka yang mengalami gangguan pendengaran dan mereka yang mabuk.  Antara tahun 2005 dan 2007, penelitian yang disponsori oleh Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional Amerika Serikat (NFPA) berfokus pada memahami penyebab jumlah kematian yang lebih tinggi pada kelompok berisiko tinggi tersebut.

 

Penelitian awal mengenai keefektifan dari berbagai metode peringatan sangat jarang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa output gelombang persegi frekuensi rendah (520 Hz) secara signifikan lebih efektif dalam membangkitkan individu berisiko tinggi. Detektor asap dan karbon monoksida nirkabel yang dikaitkan dengan mekanisme peringatan seperti getar bantal untuk gangguan pendengaran, strobo, dan handset peringatan jarak jauh lebih efektif untuk membangunkan orang dengan gangguan pendengaran yang serius daripada alarm lainnya.

Laporan NIST 2004 menyimpulkan bahwa “Alarm asap dari tipe ionisasi atau tipe fotolistrik secara konsisten memberikan waktu bagi penghuni untuk melarikan diri dari kebanyakan kebakaran perumahan,” dan, “Konsisten dengan penemuan sebelumnya, alarm tipe ionisasi memberikan respons yang lebih baik terhadap kebakaran yang menyala daripada alarm fotolistrik (respons 57 hingga 62 detik lebih cepat), dan alarm fotolistrik memberikan (sering) respons yang jauh lebih cepat terhadap kebakaran yang membara daripada alarm jenis ionisasi (respons 47 hingga 53 menit lebih cepat). ”

Pembersihan secara teratur dapat mencegah alarm palsu yang disebabkan oleh penumpukan debu dan serangga, terutama pada alarm tipe optik karena lebih rentan terhadap faktor-faktor ini. Penyedot debu dapat digunakan untuk membersihkan detektor asap rumah tangga untuk menghilangkan debu yang merusak. Detektor optik kurang rentan terhadap alarm palsu di lokasi seperti di dekat dapur yang menghasilkan asap memasak.

Pada malam 31 Mei 2001, Bill Hackert dan putrinya Christine dari Rotterdam, New York meninggal ketika rumah mereka terbakar dan detektor asap ionisasi First Alert gagal berbunyi.  Penyebab kebakaran adalah kabel listrik yang berjumbai di belakang sofa yang membara selama berjam-jam sebelum menelan rumah dengan api dan asap.  Detektor asap ionisasi ditemukan dirancang secara cacat, dan pada tahun 2006 juri di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Utara New York memutuskan bahwa First Alert dan perusahaan induknya, BRK Brands, bertanggung jawab atas jutaan dolar dalam kerusakan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *